Manusia dan Harapan
A. Pengertian
Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi ; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Setiap manusia di dunia
memiliki harapan. Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan,pengalaman,lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil
tidaknya suatu harapan sangat tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan tersebut.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan
kepada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar
harapan terwujud maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu
berdoa karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan
usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Misalnya Ani ingin memperoleh
juara satu di kelas maka dengan begitu Ani belajar tanpa mengenal waktu supaya
harapannya dapat terwujud. Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan
mengandung pengertian yang tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada
umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat beberapa
persamaan, yaitu :
·
keduanya menyangkut masa depan karena belum
terwujud.
·
Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan
orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
B.
Penyebab Manusia Memiliki Harapan
1.
Dorongan kodrat : kodrat merupakan
sifat,keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia
sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya
menangis,gembira,berjalan,berpikir,dan sebagainya. Dorongan kodrat menyebabkan
manusia memiliki harapan atau keinginan. Dalam masing-masing diri manusia sudah
terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain.
2.
Dorongan kebutuhan hidup : kebutuhan hidup
berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan rohani.
Kebutuhan tersebut harus terpenuhi dan untuk memenuhinya maka manusia bekerja
sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat
terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya. Dengan adanya
dorongan kebutuhan hidup maka manusia memiliki harapan. Pada hakekatnya harapan
itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow
sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia ialah :
ü kelangsungan
hidup (survival)
ü keamanan
ü hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai
ü diakui
di lingkungan
ü perwujudan
cita-cita.
C. Pengertian
Doa
Doa
merupakan komunikasi antara kita dengan Tuhan. Lewat berdoa kita dapat
mengungkapkan isi hati kita yang paling dalam kepada Tuhan. Dengan berdoa
tentunya kita akan merasakan bahwa hubungan kita dengan Tuhan akan semakin
dekat. Doa adalah sarana yang paling tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
D. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya yang berarti
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis
pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri,
melainkan diterima dari orang lain.
Kebenaran pengetahuan yang diterima dari orang lain
disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Hal yang diselidiki bukan
lagi masalahnya melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau
tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut
kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap
diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh Tuhan. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi
besarnya. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak
berpikir bebas , hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama
menurut keyakinan.
Kebenaran sangatlah penting bagi manusia. Setiap orang
mendambakannya karena kebenaran memiliki arti khusus bagi masing-masing
individu. Kebenaran merupakan fokus dari segala pikiran, sikap, dan perasaan.
Dalam tingkah laku dan ucapan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak
menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidakbenaran dalam bertindak
maupun berucap akan dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
E. Kepercayaan
dan Usaha untuk Meningkatkannya
Kepercayaan dapat dibedakan atas :
1.
Kepercayaan pada diri sendiri : percaya diri
sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan ini
ditanamkan pada setiap diri manusia dimana setiap manusia percaya bahwa ia
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan
sesuatu yang diserahkan kepadanya.
2.
Kepercayaan kepada orang lain : kepercayaan
ini dapat berupa percaya kepada orang tua, teman, guru, atau siapa saja.
Kepercayaan kepada orang lain tentu saja percaya terhadap kata hatinya atau pun
kebenaran.
3.
Kepercayaan kepada pemerintah : negara itu
berasal dari Tuhan, Tuhan langsung memimpin dan memerintah bangsa manusia, atau
setidaknya Tuhanlah pemiliki kedaulatan sejati. Semuanya adalah ciptaan Tuhan
dan semua mengemban kewibawaan terutama pengemban tertinggi yaitu raja atau
pemerintah, sebab langsung dipilih oleh Tuhan.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan : kepercayaan yang
satu ini amat penting karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya,
tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan ini amat penting karena merupakan
tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Manusia harus
percaya kepada Tuhannya jika ia berharap ingin mendapatkan pertolongan, sebab
Tuhanlah yang selalu menyertai manusia.
Harapan saya sendiri , yaitu ingin menjadi manusia yang
lebih baik lagi dan dapat membanggakan orang tua serta menjadi berkat untuk
banyak orang.
Sumber
:
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab11-manusia_dan_harapan.pdf
http://beatknit.files.wordpress.com/2013/10/tumblr_mopn7rdtv81r181aqo1_500.jpg