Friday 30 September 2016

Psikologi Manajemen


Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM)

Berikut adalah pengertian sumber daya manusia oleh beberapa ahli yang dikutip dari www.humancapitaljournal.com :

Mathis dan Jackson (2006, h.3) berpendapat bahwa SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.

Hasibuan (2003, h 244)  sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.

M.T.E. Hariandja (2002, h 2) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

Dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah faktor penting dalam sebuah organisasi yang dapat meningkatkan organisasi secara efektif dan efesien sehingga tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai.

Teori Sumber Daya Manusia (SDM)

a.       Teori Klasik Adam Smith : menurut teori ini manusia adalah faktor produksi utama yang menentukan kemakmuran suatu negara. Teori ini memiliki hipotesis bahwa sumber daya alam tidak akan ada artinya tanpa sumber daya manusia yang mengelolanya. Jadi, sumber daya manusia yang efektif adalah syarat yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi.

b.  Teori Jean Baptiste Say : teori ini mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri ( Say’s Law). Hukum Say tersebut berpendapat bahwa nilai produksi selalu setara dengan pendapatan, artinya setiap peningkatan produksi akan diiringi dengan peningkatan pendapatan. Hukum ini akan terpenuhi jika diimbangi dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja seperti kemampuan, kedisiplinan, sikap kreatif, inovatif dan etos kerja.

c.  Teori Robert Merton Solow : menurut teori ini pertumbuhan output merupakan hasil kerja dua faktor input utama yaitu modal dan tenaga kerja. Pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan negatif. Oleh sebab itu, menurut Robert pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.

d.   Teori Ester Boserup : teori ini berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk (sdm) mengakibatkan sistem pertanian dipakai lebih intensive sehingga meningkatkan output pada sektor tersebut. Selain itu penduduk juga mendorong penggunaan biologi pertanian pada tingkat yang lebih tinggi dan diterimanya suatu inovasi baru.

e.   Teori Coale-Hoaver : teori ini melihat manusia bukan hanya sebagai input dalam proses produksi tetapi juga sebagai konsumen produksi. Menurut teori ini kemiskinan bukan diakibatkan karena kurangnya permintaan, tetapi karena kekurangan modal fisik pembangunan. 

      Pengertian Organisasi

-        Menurut Hafidhuddin dan Tanjung (2003:27) organisasi adalah interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah untuk melakukan sebuah tujuan yang sama dan sebuah proses yang dilakukan bersama-sama dengan landasan, tujuan, dan cara yang sama.
-          Menurut Stoner, dalam Ismainar (2015) organisasi adalah suatu pola-pola hubungan yang dimana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
-          Menurut James D. Mooney, dalam Ismainar (2015) organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
-          Menurut Chester I. Bernard, dalam Ismainar (2015) organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
-     Menurut Stephen P. Robbins, dalam Ismainar (2015) organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Dari kelima pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu wadah yang didalamnya terdapat interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut.  

Teori Organisasi

a.   Teori organisasi klasik : menurut teori ini organisasi adalah struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi, dan faktor lain jika seseorang bekerja sama. Teori ini dibagi menjadi tiga yaitu :
-          Teori birokrasi : terdapat wewenang dari seperangkat aturan, prosedur, dan peranan yang dirumuskan secara jelas serta adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
-          Teori administrasi : teori yang langsung dari praktek manajemen dan memusatkan aspek makro sebuah organisasi.
-         Teori manajemen ilmiah : teori yang langsung dari praktek manajemen dan memusatkan aspek mikro sebuah organisasi.

b.      Teori neoklasik : teori ini berpendapat tentang pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun sebagai kelompok kerja.
c.       Teori modern : menurut teori ini semua unsur organisasi adalah satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak dapat dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup melainkan sebuah sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan jika ingin bertahan hidup maka ia harus beradaptasi dengan lingkungan.

Pengertian Kepemimpinan

-          Menurut Hemhill dan Coons : kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang  memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.
-               Menurut Tannenbaum, Weschler, dan Masarik : kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
-          Menurut Stogdill : kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.
-          Menurut Katz dan Kahn : kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada , dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
-          Menurut Rauch dan Behling : kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. 

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepimimpinan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan memberikan pengaruh serta adanya kepatuhan yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.

     Teori Kepemimpinan

a.           Teori genetis : menurut teori ini seseorang menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan untuk menjadi pemimpin, artinya orang tersebut telah memiliki bakat dan pembawaan untuk memimpin. Teori ini mengasumsikan bahwa tidak semua orang dapat menjadi seorang pemimpin, hanya orang yang dikaruniai bakat dan pembawaan saja yang bisa. Sehingga memunculkan anggapan “pemimpin tidak hanya sekedar dibentuk tapi dilahirkan”.
b.      Teori sosial : menurut teori ini seseorang dapat menjadi seorang karena didukung oleh lingkungan, keadaan, dan waktu. Semua orang dapat memimpin meskipun tidak memiliki bakat, asalkan diberi kesempatan dan pembinaan.Hal tersebut memunculkan istilah dari teori ini yaitu “pemimpin dibentuk bukan dilahirkan”.
c.       Teori ekologis : merupakan gabungan dari teori genetis dan sosial, yaitu seseorang yang menjadi pemimpin membutuhkan bakat dan bakat tersebut harus selalu dibina agar terus berkembang. Lingkungan menjadi faktor apakah bakat tersebut dapat berkmbang atau tidak.
d.      Teori situasi : seseorang dapat menjadi pemimpin jika ia berada dalam situasi tertentu, dikarenakan orang tersebut memiliki kelebihan-kelebihan yang dibutuhkan dalam situasi itu. Namun, dalam situasi lain kelebihannya tersebut tidak dibutuhkan lagi, sehingga ia tidak menjadi seorang pemimpin lagi, tetapi menjadi pengikut.

 Kaitan antara SDM, Kepemimpinan, dan Organisasi

Dari teori-teori yang dipaparkan diatas, maka dapat dikatakan bahwa antara SDM, organisasi, dan kepemimpinan ketiganya saling berkaitan. Dikatakan seperti itu karena organisasi merupakan suatu wadah yang di dalamnya terdapat interaksi sosial yang berguna untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Supaya melalui interaksi tersebut dapat terjadi pencapaian tujuan organisasi, maka diperlukanlah SDM yang memiliki kinerja efektif dan efesien. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukanlah seseorang yang dapat memimpin dengan membawa pengaruh baik, sehingga tercipta kepatuhan dari SDM untuk berkerja lebih baik lagi.

Contoh yang terdapat di Indonesia

Contoh yang dapat kita lihat di Indonesia yaitu cara kerja Gubernur DKI Jakarta atau yang biasa kita kenal dengan nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut saya, beliau adalah pemimpin yang berkeja keras menjadikan wilayah DKI Jakarta lebih baik. Kinerjanya sudah banyak dilihat dan dirasakan oleh warga DKI, seperti banjir yang sudah semakin berkurang, terciptanya rumah susun yang sangat bermanfaat bagi warga sekitar serta berguna bagi kesehatan lingkungan. Selain itu, beliau juga sangat mengapresiasi SDM yang bekerja di bawah naungannya, seperti yang kita ketahui pasukan oranye di DKI diberikan fasilitas yang layak untuk menghargai apa yang mereka lakukan bagi DKI. Bukan itu saja, Pak Ahok juga merupakan pemimpin yang tegas dalam melaksanakan tujuannya, sehingga bila ada sesuatu yang kurang baik dari staffnya maka ia akan langsung menegur dan mengingatkan. Hal tersebut dilakukan supaya tujuan dari pemerintah dapat tercapai untuk kesejahteraan warga DKI Jakarta. 

                                



Sumber :
Hafidhuddin, Didin dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta : Gema Insani Press.
Idris, Amiruddin. 2016. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : Deepublish.
       Ismainar, Hetty. 2015. Manajemen Unit Kerja. Yogyakarta: Deepublisher.


.

No comments:

Post a Comment