A.
Konsep
Kepribadian
Fromm memiliki tesis dasar bahwa manusia pada
masa modern telah terpisah
dari kesatuan prasejarah mereka dengan alam, tetapi manusia memiliki akal,
antisipasi, dan imajinasi. Manusia juga memiliki pikiran rasional dan kesadaran
diri yang menjadi bagian dalam adanya perasaan kesendirian, isolasi, dan
kehilangan tempat berpulang.
Oleh sebab itu, manusia berusaha untuk kembali bersatu dengan alam dan sesamanya agar perasaan-perasaan tersebut dapat hilang.
Oleh sebab itu, manusia berusaha untuk kembali bersatu dengan alam dan sesamanya agar perasaan-perasaan tersebut dapat hilang.
Dari tesis dasar tersebut Fromm
mengembangkan teori kepribadian yang menekankan pengaruh faktor sosiobiologis,
sejarah, ekonomi, dan struktur kelas. Psikoanalisis humanistis adalah teori
kepribadian Erich Fromm yang memiliki asumsi terpisahnya manusia dengan alam
akan menghasilkan perasaan kesendirian dan isolasi atau dengan kata lain
kecemasan dasar (basic anxiety).
Fromm mengadopsi pandangan evolusioner
humanistis yaitu manusia muncul sebagai spesies yang terpisah dari
evolusi binatang dan kehilangan sebagian besar insting kebinatangannya. Tetapi,
manusia mengalami peningkatan dalam perkembangan otak sehingga manusia memiliki
realisasi diri, imajinasi, perencanaan, dan keraguan
Fokus
dari psikoanalisis humanistis yaitu bukan melihat manusia dari sudut psikologis
saja tetapi melihat manusia dari sudut pandang sejarah dan budaya.
Psikoanalisis lebih menitikberatkan pada karakteristik yang berkaitan dengan
kultur. Jadi, Fromm mengatakan bahwa kepribadian individu hanya dapat
dimengerti dengan memahami sejarah manusia saja.
B.
Perkembangan
Kesehatan Mental
Menurut Erich
Fromm ada satu hal
yang membedakan antara manusia
yang sehat secara mental dan manusia neurotik atau tidak waras yaitu manusia
yang sehat secara mental menemukan jawaban atas keberadaan diri mereka yang
lebih sesuai dengan jumlah kebutuhan manusia. Jadi, individu yang sehat secara
mental mampu menemukan cara untuk bersatu kembali dengan dunia dan secara
produktif memenuhi kebutuhan manusiawi yang mencakup keterhubungan, keunggulan,
keberakaran, kepekaan akan identitas, serta kerangka orientasi.
-
Keterhubungan : merupakan dorongan untuk
bersatu dengan satu orang atau lebih. Menurut Fromm terdapat tiga cara untuk
manusia terhubung dengan dunia yaitu kepasrahan, kekuasaan, dan cinta. Individu
dapat bersikap pasrah kepada orang lain, kelompok, atau institusi supaya bisa
menjadi satu dengan dunia. Kedua yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan
orang-orang dominan yang menyambut orang submisif (pasrah) menjadi pasangannya.
Antara kedua orang tersebut terdapat hubungan simbiosis yang memuaskan keduanya
baik untuk orang yang dominan maupun submisif. Meskipun memiliki hubungan
simbiosis , tetapi hal tersebut menghalangi pertumbuhan menuju integritas dan
kesehatan psikologis. Dalam hubungan simbiosis ini, mereka saling tertarik
bukan karena disebabkan oleh cinta, tetapi karena putus asa dalam memenuhi
kebutuhan akan keterhubungan. Ketiga yaitu cinta yang dipercaya Fromm sebagai
satu-satunya jalan bagi manusia untuk bersatu dengan dunia dan mencapai
individualitas serta integritas dalam waktu yang sama. Cinta meliputi hal
persamaan dan berbagi dengan orang lain, tetapi seseorang masih diberikan
kebebasan untuk menjadi unik dan terpisah. Jadi, dalam cinta ini dua orang
menjadi satu, namun tetap terpisah.
-
Keunggulan : merupakan dorongan untuk
melampaui keberadaan yang pasif dan kebetulan menuju “alam penuh kebebasan”.
Keunggulan ini dapat dicari melalui pendekatan negatif dan positif. Manusia
dapat mengungguli sifat pasif mereka baik dengan menciptakan maupun dengan
menghancurkan kehidupan.
-
Keberakaran : kebutuhan untuk berakar
atau merasa berpulang kembali di dunia. Saat manusia berevolusi sebagai
spesies, mereka kehilangan rumah mereka di alam. Pada saat yang bersamaan,
pikiran mereka menyadarkan bahwa mereka tidak memiliki rumah dan tidak memiliki
akar. Konsekuensi dari perasaan tersebut yaitu keterasingan dan
ketidakberdayaan yang tak tertahankan. Keberakaran dapat dicari melalui cara
produktif dan nonproduktif. Produktifnya yaitu saat manusia berhenti disapih
oleh ibunya dan lahir secara utuh, mereka secara aktif dan kreatif berhubungan
dengan dunia dan menjadi utuh. Sedangkan cara nonproduktifnya yaitu melalui
fiksasi atau keengganan yang kuat untuk bergerak melampaui keamanan dan
perlindungan yang diberikan oleh seorang ibu. Biasaya orang-orang yang mencari
keberakaran melalui fiksasi adalah orang-orang yang takut akan langkah
selanjutnya setelah kelahiran untuk berhenti disapih oleh ibu mereka.
-
Kepekaan akan identitas : merupakan
kemampuan untuk menyadari diri sendiri sebagai wujud terpisah, dimana kita
harus membentuk konsep terhadap diri kita sendiri. Jika kepekaan akan identitas
ini tidak ada, maka manusia tidak dapat mempertahankan kewarasan mereka dan
ancaman ini akan mendorong mereka untuk melakukan segala hal demi mendapatkan
kepekaan akan identitas. Orang-orang neurotik berusaha mengikat diri mereka
dengan orang yang lebih berkuasa, institusi sosial, atau politik. Sedangkan
orang normal memiliki sedikit kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan
kelompoknya dan menyerahkan rasa dan kesadaran mereka sebagai individu sebab
mereka memiliki kepekaan akan identitas yang otentik.
-
Kerangka orientasi : merupakan peta
jalan, kerangka arah atau orientasi untuk mencari jalan manusia dalam dunia
sebab manusia telah terpisah dari alam dan membutuhkan peta tersebut. Lewat
kerangka orientasi manusia bisa mengatur berbagai macam rangsang yang
mengganggu mereka dan apabila kerangka orientasi yang dimilikinya kuat maka
dapat menjelaskan fenomena yang terjadi. Peta jalan yang tanpa sasaran tidak
memiliki arti apa-apa. Demi menjaga kewarasannya, manusia membutuhkan sasaran
akhir atau objek pengabdian yang memusatkan energi manusia menuju satu arah dan
mengungguli keberadaannya yang terasing serta mengubah arti hidup mereka.
C.
Kepribadian
Sehat
Setiap
manusia yang sehat
mampu bekerja, mencintai, dan berpikir secara
produktif. Sedangkan manusia yang tidak sehat pribadinya akan ditandai dengan
masalah pada ketiga area, khususnya kegagalan untuk mencintai secara produktif.
Fromm mengatakan orang-orang yang terganggu secara psikologis tidak mampu
mencintai dan gagal mencapai kesatuan dengan yang lain. Berikut adalah
pembahasan Fromm mengenai tiga gangguan kepribadian yang berat.
-
Nekrofilia : Fromm menggunakan istilah
ini untuk menunjukkan ketertarikan akan kematian. Kepribadian nekrofilia
membenci kemanusiaan. Nekrofilia adalah pribadi yang rasis, penghasut perang,
preman, menyukainpertumpahan darah, kehancuran, teror, dan penyiksaan. Mereka
mendapat kesenangan dengan menghancurkan kehidupan. Orang-orang nekrofilia
bertingkah laku destruktif yang merupakan cerminan karakter dasar mereka.
Keseluruhan gaya hidup orang-orang nekrofilia adalah seputar kematian,
kehancuran, penyakit, dan pembusukan.
-
Narsisme berat : terpaku pada diri
sendiri, tetapi tidak terbatas hanya pada mengagumi diri dalam kaca.
Keterpakuan pada tubuh individu tersebut sering menyebabkan hipokondriasis atau
perhatian yang obsesif akan kesehatan seseorang. Selain itu terdapat juga
hipokondriasis moral yaitu keterpakuan terhadap rasa bersalah akan pelanggaran
yang sebelumnya terjadi. Jadi, orang-orang yang terfiksasi terhadap diri mereka
sendiri cenderung merenungkan kesehatan fisik serta kebaikan moral mereka dan
menginternalisasi pengalaman-pengalaman mereka. Juga memiliki kesenangan dalam
menghancurkan diri mereka yang inferior.
-
Simbiosis ines : merupakan
ketergantungan ekstrem terhadap ibu atau pengganti ibu. Simbiosis ines
merupakan bentuk berlebihan dari fiksasi terhadap ibu yang lebih umum dan baik.
Simbiosis ines menyebabkan manusia tidak terpisahkan dengan inangnya. Sehingga
kepribadian mereka tercampur dengan orang lain (inang) dan menyebabkan jati
diri mereka hilang. Orang-orang yang hdiup pada simbiosis ini ditandai dengan
perasaan takut dan cemas apabila hubungan simbiosis ines mereka terancam.
Daftar Pustaka :
Feist, J & Gregory Feist. 2010. Teori
Kepribadian. Jakarta : Salemba
Humanika.
Sumber Gambar :
https://s-media-cache-
ak0.pinimg.com/736x/de/74/f2/de74f2f14el
ak0.p732f2221d1747237673f1.jpg
No comments:
Post a Comment