Monday 11 April 2016

Perkembangan Kepribadian Sehat dan Kesehatan Mental Menurut Abraham H. Maslow



A.    Konsep Kepribadian
Teori kepribadian Maslow disebut sebagai teori holistik - dinamis
karena menganggap keseluruhan dari seseorang terus-menerus termotivasi oleh satu atau lebih kebutuhan dan setiap orang memiliki potensi untuk tumbuh menuju kesehatan psikologis, yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dicapai dengan terlebih dahulu memenuhi kebutuhan-kebutuhan di level yang lebih rendah. Kebutuhan-kebutuhan yang terdapat di level yang lebih rendah yaitu rasa lapar, keamanan, cinta, dan harga diri. Jika mereka telah merasa cukup puas pada masing-masing kebutuhan tersebut maka mereka bisa mencapai aktualisasi diri.
      Teori kepribadian Maslow dibuat berdasarkan asumsi mengenai motivasi. Pertama, tentang pendekatan menyeluruh pada motivasi yaitu keseluruhan dari seseorang bukan hanya satu bagian atau fungsi, telah termotivasi. Kedua, motivasi biasanya kompleks atau terdiri dari beberapa hal, artinya tingkah laku seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah. Ketiga, yaitu orang-orang berulang kali termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan. Saat sebuah kebutuhan sudah terpenuhi, biasanya kebutuhan tersebut berkurang kekuatan untuk memotivasinya dan digantikan oleh kebutuhan lain. Keempat, bahwa semua orang di manapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang sama. Contohnya bagaimana setiap orang dari budaya yang berbeda memperoleh makanan, membangun tempat tinggal, mengekspresikan pertemanan, dan lain-lain. Terakhir yaitu, mengenai motivasi bahwa kebutuhan-kebutuhan dapat dibentuk menjadi sebuah hierarki.
 Konsep dari hierarki kebutuhan menurut Maslow yaitu kebutuhan-kebutuhan di level rendah harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di level lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Lima kebutuhan yang membentuk hierarki ini disebut kebutuhan konatif yang berarti kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki karakter mendorong atau memotivasi, seringkali disebut kebutuhan dasar oleh Maslow. Berikut lima kebutuhan yang terdapat dalam hierarki kebutuhan.
       -   Kebutuhan fisiologis : meliputi makanan, air, oksigen, mempertahankan suhu tubuh, dan lain-lain. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang mempunyai kekuatan paling besar dari semua kebutuhan. Berbeda dengan kebutuhan lainnya, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang dapat terpenuhi atau selalu terpenuhi (contohnya : makanan) dan merupakan kebutuhan yang memiliki kemampuan untuk muncul kembali (recurring nature) contohnya yaitu rasa lapar.
-          Kebutuhan akan keamanan : disebut juga safety needs meliputi keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari kekuatan-kekuatan yang mengancam seperti perang. Berbeda dengan kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan tidak selalu mungkin untuk terpenuhi misalnya orang-orang tidak akan mungkin benar-benar terlindungi dari kebakaran, banjir, atau peristiwa lainnya.
-          Kebutuhan akan cinta dan keberadaan : disebut juga love and belongingness needs meliputi keinginan mempunyai paangan dan anak; menjadi bagian dari sebuah keluarga, lingkungan, masyarakat, atau negara.  Kebutuhan akan cinta dan keberadaan juga mencakup aspek dari seksualitas dan hubungan dengan manusia lain serta kebutuhan untuk memberi dan mendapatkan cinta.
-          Kebutuhan akan penghargaan : disebut juga esteem needs mencakup penghormatan diri, kepercayaan diri, kemampuan, dan pengetahuan yang orang lain hargai tinggi. Terdapat dua tingkatan kebutuhan akan penghargaan yaitu reputasi dan harga diri. Reputasi adalah persepsi akan gengsi, pengakuan, atau ketenaran yang dimiliki seseorang, dilihat dari sudut pandang orang lain. Sedangkan harga diri yaitu perasaan pribadi seseorang bahwa dirinya bernilai atau bermanfaat dan percaya diri tidak didasari oleh opini orang lain.
-          Kebutuhan akan aktualisasi diri : meliputi pemenuhan diri, sadar akan semua potensi diri, dan keinginan untuk menjadi sekreatif mungkin. Orang-orang yang telah mencapai level aktualisasi diri menjadi orang yang seutuhnya. Mereka juga dapat mempertahankan harga diri mereka ketika mereka ditolak, dimaki, dan diremehkan orang lain. Dengan kata lain, mereka tidak bergantung pada pemenuhan kebutuhan cinta maupun kebutuhan akan penghargaan.


B.    Perkembangan Kesehatan Mental

             Pertumbuhan  menuju   kepribadian  yang  sehat dapat dihambat pada masing-masing tahapan hierarki kebutuhan. Jika orang tidak mendapatkan makanan, maka mereka akan tetap berada pada level kebutuhan fisiologis. Menurut Maslow, hal lain yang sering kali menghambat pertumbuhan seseorang menuju aktualisasi diri adalah Jonah Complex atau ketakutan untuk mencapai puncak. Ciri dari jonah complex yaitu adanya usaha untuk melarikan diri dari takdir seseorang. Jonah complex hampir bisa ditemukan pada setiap orang, dimana menggambarkan rasa takut akan sukses, rasa takut akan mencapai puncak, dan perasaan kekaguman pada keindahan dan kesempurnaan.
            Terdapat beberapa alasan menurut Maslow mengapa seseorang melarikan diri dari kebesaran dan pemenuhan diri. Pertama, tubuh manusia tidak cukup kuat untuk bertahan melalui kenikmatan dari sebuah keberhasilan untuk jangka waktu berapapun. Kedua yaitu, sebagian besar orang memiliki ambisi untuk menjadi besar. Namun, saat mereka membandingkan diri mereka dengan orang lain yang telah mencapai kesuksesan, mereka menjadi tidak percaya akan arogansi mereka.
            Jonah Complex terlihat jelas pada orang-orang neurotik, tapi hampir setiap orang memiliki kecemasan saat mencari kesempurnaan dan kehebatan. Jadi, orang-orang menempatkan perasaan rendah hati yang tidak pada tempatnya sehingga menghambat kreativitas dan mencegah diri mereka untuk mengaktualisasi diri. 

C.    Kepribadian Sehat

           Seseorang yang sehat secara psikologis sangat mandiri dan menyukai orang lain. Menurut Maslow orang yang mengaktualisasikan diri mereka memiliki “kemerdekaan psikologis”. Mereka mampu mengambil keputusan mereka sendiri sekalipun melawan pendapat orang banyak. Orang yang sehat dimotivasi oleh kebutuhannya untuk mengembankan serta mengaktualisasikan kemampuan-kemampuan dan kapasitas-kapasitanya secara penuh.
            Dengan kata lain, orang  yang memiliki kepribadian sehat digerakkan oleh hasrat untuk aktualisasi diri. Maslow menyelidiki tipe kelompok orang yang mengaktualisasi diri dan merupakan segolongan kecil dari keseluruhan populasi, yaitu sebesar satu persen. Mereka sangat berbeda dengan kebanyakan orang dan hanya sedikit orang yang memahami mereka. Namun, mereka memiliki perasaan saudara yang mendalam dengan semua orang. Mereka mampu menjalin persahabatan dengan orang yang memiliki karakter yang cocok dengan mereka tanpa memandang perbedaan kebangsaan, kepercayaan, keyakinan, ataupun warna kulit. Lingkaran persahabatan karib mereka biasanya sempit, sebab mereka adalah superior.
            Orang-oramg yang kerpibadiannya sehat dapat bersikap sangat toleran terhadap kekurangan orang lain. Hubungan yang dikembangkan oleh mereka biasanya  bermanfaat penuh bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Orang yang sehat secara psikologis juga cenderung membangun perkawinan yang kokoh, bahagia, dan berlangsung seumur hidup. Perkawinan tersebut bukan tanpa pamrih , tetapi lebih kepada pamrih yang sehat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepribadian sehat menurut Maslow yaitu seseorang yang mengaktualisasikan dirinya dan tidak bergantung pada pemenuhan-pemenuhan kebutuhan yang lain serta mereka adalah orang-orang yang mandiri dan memiliki keleluasaan pribadi yang berbeda dengan kebebasan neurotik.

Daftar Pustaka :
Feist, J & Gregory Feist. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba
Humanika.
Frank, G. Goble. 1994. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham
Maslow. Ditejermahkan oleh Drs. A. Supratiknya. Yogyakarta: Kanisius.

Sumber gambar :
http://leaderquote.com/wp-content/uploads/2012/07/abraham-maslow-quote
if-you-only-have-a-hammer-you-tend-to-see-every-problem-as-a-nail.jpg
https://smediacacheak0.pinimg.com/736x/13/7f/c3/137fc3d7f0b799f63bfc3d
2814638106.jpg




No comments:

Post a Comment