Friday 14 November 2014

Bab 12-13



Manusia dan Kegelisahan

                          164-336155601



A.    Pengertian Kegelisahan
Berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya,selalu merasa khawatir,tidak tenang,tidak sabar,dan cemas. Kegelisahan dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Maka dari itu dalam kehidupan sehari-hari kegelisahan sering diartikan sebagai kecemasan,kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan frustasi yang secara definisi dapat disebutkan bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Menurut Sigmund Freud kecemasan dibagi menjadi 3,yaitu :
·         Kecemasan obyektif : suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau bahaya dalam dunia luar. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan berasal dari sifat bawaan,seperti seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut.
·         Kecemasan neorotis : timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan ini dibagi tiga yaitu kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan,bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia), rasa takut yang berupa gugup dan gagap.
·         Kecemasan moril : disebabkan karena pribadi seseorang yang memiliki bermacam-macam emosi.
                          

B.     Sebab-Sebab Orang Gelisah
Seseorang gelisah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam. Contohnya saat ada bahaya bencana alam seperti banjir,gunung meletus,tanah longsor, dan sebagainya maka seseorang akan gelisah sebab hal-hal tersebut akan mengancam hilangnya hak beberapa orang sekaligus. Seperti hak hidup,hak milik,hak perlindungan, hak nama baik, dan sebagainya.

C.     Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha pertama harus dimulai dari diri kita sendiri yaitu dengan bersikap tenang. Jika kita bersikap tenang maka pikiran kita juga akan menjadi tenang sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Cara lain untuk mengatasi kegelisahan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran : pertama-tama kita tanyakan dulu kepada diri kita sendiri akibat paling buruk yang akan kita tanggung,mengapa itu terjadi,apa penyebabnya,dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk mengatasinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan.
Kedua kita bisa menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dalam jiwa kita. Ketiga, seiring berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan dengan demikian kita tidak akan merasakan lagi adanya rasa kecemasan atau kegelisahan dalam diri kita.
Kegelisahan paling ampuh diatasi dengan memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan sepenuhnya nasib kita kepadaNya, kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun.
D.    Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing yang berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata asing berarti tersisihkan dari pergaulan , terpisahkan dari yang lain , atau terpencil.  Terasing merupakan bagian dari hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan tentunya dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Seseorang terasing disebabkan karena perilakunya tidak dapat diterima oleh masyarakat sehingga ia sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Perilaku yang tidak dapat diterima tersebut akan menimbulkan keonaran dalam masyarakat dimana sifatnya bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.  Oleh sebab itu orang yang berbuat demikian akan dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat misalnya tidak mau simpati, tidak mempedulikan,tidak berurusan,dan tidak mau mendekati pelaku. Apabila dengan perilaku ini masyarakat masih tidak mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat seperti pengadilan.

E.     Kesepian
Berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman.Kesepian merupakan bagian hidup dari manusia dan setiap orang pernah mengalaminya. Cepat lambatnya perasaan itu tergantung pada kekuatan mental orang tersebut.
Penyebab terjadinya kesepian yaitu :
·         pertama adalah transisi kehidupan. Transisi yang menyebabkan perubahan sehingga kita merasa kesepian. Menjadi tua kemudian ditinggalkan anak dapat menciptakan kesepian dalam hidup. Berganti pekerjaan, sakit keras, pensiun, dapat menimbulkan kesepian.
·         Kedua adalah keterpisahan. Ketika kita diisolasi dalam pengertian terpisah dari teman-teman dekat, terpisah dari keluarga anda (dikarenakan karier, praktek kuliah, wajib militer, atau alasan lainnya)  itu dapat menyebabkan kesepian.  Apalagi mereka yang sulit diakses oleh alat komunikasi apapun.
·         Ketiga adalah direndahkan/dipermalukan. Dalam dunia pekerjaan, dunia pendidikan atau dalam relasi sosial dengan orang lain, bila mendapatkan ucapan yang merendahkan atau dipermalukan di depan umum akan menimbulkan rasa kesepian yang dalam. Kita merasa diserang dan kita merasa sendirian karena tidak ada yang membela. 
·         Penyebab keempat dari kesepian adalah penolakan.  Kita merasa sakit hati, tidak dianggap, tidak berguna, tidak bisa diandalkan, tidak dicintai dan lain sebagainya.
Perasaan ini bila tidak diatasi dengan baik, akhirnya dapat disalah mengerti oleh diri kita sendiri dan membuat kita merasa kesepian yang sangat. 


F.     Ketidakpastian
Ketidakpastian berarti keadaan yang tidak menentu,tidak pasti,tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua merupakan akibat dari pikiran yang tidak dapat berkonsentrasi karena adanya hal yang kacau.  Ketidakpastiam sangat mengganggu dan merugikan seseorang.
Penyebab seseorang tidak dapat berpikir pasti yaitu :
·         Obsesi : adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus,biasanya tentang hal yang tidak menyenangkan atau sebab-sebabnya tidak diketahui oleh penderita.
·         Phobia : perasaan takut yang tidak terkendali atau tidak normal terhadap sesuatu.
·         Kompulasi : keraguan atas sesuatu yang dikerjakan sehingga ada dorongan yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
·         Histeria : diakibatkan pengalaman pahit yang menekan dan tidak mampu menguasai diri.
·         Delusi : pikiran yang tidak beres karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
·         Halusinasi : khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.
·         Keadaan emosi

G.    Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
Seseorang kacau pikirannya atau berpikir dengan tidak baik ada bermacam-macam penyebabnya,keadaan tersebut disembuhkan tergantung mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi maka jalan yang terbaik bagi si penderita adalah dibawa ke psikolog.
Sedangkan bila diketahui penyebabnya seperti phobia terhadap sesuatu maka dapat disembuhkan dengan perlahan-lahan. Orang takut ular ,takut ulat yang berbulu , dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.

http://www.performarsi.net/wp-content/uploads/2014/04/164-336155601.jpg


No comments:

Post a Comment