Saturday 8 November 2014

Bab 8

Manusia dan Pandangan Hidup




A.    Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:

a. Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma negara tersebut.
c. Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling berkaitan. 
Di sinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
B.     Cita-Cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan cita-cita adalah keinginan,harapan,tujuan yang selalu ada dalam pikiran dan sesuatu yang mau diperoleh seseorang di masa yang akan datang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linear yang makin lama semakin tinggi, dengan kata lain cita-cita merupakan keinginan,harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Jika cita-cita belum terpenuhi maka disebut angan-angan. Antara masa sekarang dan masa yang akan datang sebagai cita-cita terdapat rentang waktu yang cukup panjang. Seseorang dapat mencapai cita-cita yang diinginkan tergantung oleh beberapa faktor, yaitu :
ü  faktor manusia : apa yang mau dicapai sangat tergantung oleh kualitas manusia itu sendiri. Ada yang hanya berkemauan tetapi tidak disertai dengan usaha maka cita-cita tersebut hanya sebatas angan-angan saja dan tidak dapat direalisasikan. Sedangkan seseorang yang mempunya cita-cita dengan dibarengi usaha maka cita-cita tersebut dapat menjadi kenyataan.
ü  Faktor kondisi : ada yang menghambat yaitu kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita dan yang menguntungkan yaitu kondisi yang memperlancar tercapainya cita-cita.
ü  Faktor tingginya cita-cita : cita-cita yang diinginkan harus sesuai dengan kemampuan orang tersebut. Hal ini menyebabkan seseorang secara bertahap mencapai cita-cita yang diidamkannya dan dilakukan dengan penuh perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Cita-cita bukan saja milik seorang individu tapi juga milik masyarakat dan bangsa. Misalnya suatu bangsa memiliki cita-cita ingin mendirikan negara yang makmur dan sejahtera.

C.     Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena pada kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia sebagai makhluk Tuhan diciptakan Tuhan dan dapat berkembang karena Tuhan. Maka manusia dilengkapi kebutuhan jasmani dan rohani juga fasilitas alam sekitarnya seperti tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Untuk melihat apa itu kebajikan maka harus dilihat dari tiga segi,pertama manusia sebagai makhluk pribadi,manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati yang merupakan bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang , untuk menimbang baik buruknya suatu perbuatan. Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu selalu mendesak seseorang untuk melakukan yang baik bagi dirinya.
Kedua, manusia sebagai anggota masyarakat karena masyarakat merupakan kumpulan pribadi-pribadi ,sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu. Keinginan pribadi-pribadi itu menginginkan apa yang baik sesuai suara hatinya.
Ketiga, manusia sebagai makhluk Tuhan dimana manusia harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi,untuk mengukur perbuatan baik atau buruk harus kita dengar juga suara atau kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan tersebut berbentuk hukum Tuhan atau hukum agama.
Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa yang baik, bertingkah laku baik dan ramah tamah terhadap siapapun.

D.    Usaha atau Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah kerja jeras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan dan ini sudah merupakan kodrat mausia. Tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna.  
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan  ilmu atau otak maupun dengan tenaga atau jamani atau kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak atau ilmunya daripada jasmaninya. Sebaliknya para buruh lebih banyak bekerja dengan tenaga atau jasmaninya dibandingkan daripada dengan otaknya.
Kerja keras pada hakekatnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja kera manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas maka timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan. Oleh sebab itu mencari ilmu dan keahlian atau keterampilan merupakan suatu keharusan.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa kebersamaan dan belas kasih yang besar maka bila salah seseorang mempunyai kemampuan yang terbatas hal itu dapat diatasi dengan bantuan dari manusia lainnya, jadi disini mereka saling bergotong-royong dalam hal bekerja keras.
Dalam negara yang menganut ideologi liberalisme , kesadaran individu yang lebih berperan untuk membantu individu lain yang kurang atau tidak mampu bekerja keras meperoleh penghasilan yang layak. Jika individu rendah atau tidak punya kesadaran untuk membantu yang lain maka akan terjadi persaingan dan perjuangan bebas.
E.     Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Ada tiga aliran menurut Prof. Dr. Harun Nasution :
ü  aliran naturalisme : hidup manusia itu dihubungkan oleh kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak pervaya kepada Tuhan natur itulah yang tertinggi. Aliran ini berintikan spekulasi yang fokus kepada kebenaran yang diyakini oleh seseorang.
ü  Aliran intelektualisme : dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal dan dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Pandangan ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
ü  Aliran gabungan : dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan dan percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya suatu.

F.      Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik
1.      Mengenal : tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia ada dan bahkan ada sebelum manusia turun ke dunia.
2.      Mengerti : maksudnya adalah mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara.
3.      Mengahayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai pandangan hidup itu sendiri.
4.      Meyakini : setelah mengetahui kebenaran dan validitas sebaiknya kita meyakini pandangan hidup yang kita hayati tersebut. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
5.      Mengabdi : dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Juga manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
6.      Mengamankan : merupakan langkah terakhir yaitu jika seseorang mengganggu pandangan hidupnya maka ia akan tidak suka dan berusaha membela serta mengamankan pandangan hidupnya dan cenderung mengadakan perlawanan. Sebab manusiaa akan menganggap bahwa pandangan hidup yang dianutnya adalah sudah baik dan benar makanya ia akan mengamankan pandangan hidupnya itu. Langkah ini membutuhkan iman yang teguh dan merupakan langkah terberat.

Sumber :  http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab8-manusia_dan_pandangan_hidup.pdf
http://www.arickanjass.com/2012/06/manusia-dan-pandangan-hidup.html
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAcQjRw&url=http%3A%2F%2Fzaidproject.blogspot.com%2F2012%2F04%2Fmanusia-dan-pandangan-hidup-tugas.html&ei=m_VeVKCuCYaHuASxyIHICw&bvm=bv.79189006,d.c2E&psig=AFQjCNFcV_ObbHtnzVPshrt_2m7MhI6JXw&ust=1415595789821587

No comments:

Post a Comment