Monday 17 November 2014

Manusia dan Harapan

Manusia dan Harapan


A.    Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi ; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Setiap manusia di dunia memiliki harapan. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,pengalaman,lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil tidaknya suatu harapan sangat tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan tersebut.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan kepada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Misalnya Ani ingin memperoleh juara satu di kelas maka dengan begitu Ani belajar tanpa mengenal waktu supaya harapannya dapat terwujud. Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian yang tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat beberapa persamaan, yaitu :
·         keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
·         Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

B.     Penyebab Manusia Memiliki Harapan
1.      Dorongan kodrat : kodrat merupakan sifat,keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis,gembira,berjalan,berpikir,dan sebagainya. Dorongan kodrat menyebabkan manusia memiliki harapan atau keinginan. Dalam masing-masing diri manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain.
2.      Dorongan kebutuhan hidup : kebutuhan hidup berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan tersebut harus terpenuhi dan untuk memenuhinya maka manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya. Dengan adanya dorongan kebutuhan hidup maka manusia memiliki harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia ialah :
ü  kelangsungan hidup (survival)
ü  keamanan
ü  hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
ü  diakui di lingkungan
ü  perwujudan cita-cita.

C.      Pengertian Doa
Doa merupakan komunikasi antara kita dengan Tuhan. Lewat berdoa kita dapat mengungkapkan isi hati kita yang paling dalam kepada Tuhan. Dengan berdoa tentunya kita akan merasakan bahwa hubungan kita dengan Tuhan akan semakin dekat. Doa adalah sarana yang paling tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

D.    Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya yang berarti mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain.
Kebenaran pengetahuan yang diterima dari orang lain disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Hal yang diselidiki bukan lagi masalahnya melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Tuhan. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besarnya. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas , hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama menurut keyakinan.
Kebenaran sangatlah penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya karena kebenaran memiliki arti khusus bagi masing-masing individu. Kebenaran merupakan fokus dari segala pikiran, sikap, dan perasaan. Dalam tingkah laku dan ucapan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidakbenaran dalam bertindak maupun berucap akan dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.

E.     Kepercayaan dan Usaha untuk Meningkatkannya
Kepercayaan dapat dibedakan atas :
1.      Kepercayaan pada diri sendiri : percaya diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan ini ditanamkan pada setiap diri manusia dimana setiap manusia percaya bahwa ia menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan sesuatu yang diserahkan kepadanya.
2.      Kepercayaan kepada orang lain : kepercayaan ini dapat berupa percaya kepada orang tua, teman, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain tentu saja percaya terhadap kata hatinya atau pun kebenaran.
3.      Kepercayaan kepada pemerintah : negara itu berasal dari Tuhan, Tuhan langsung memimpin dan memerintah bangsa manusia, atau setidaknya Tuhanlah pemiliki kedaulatan sejati. Semuanya adalah ciptaan Tuhan dan semua mengemban kewibawaan terutama pengemban tertinggi yaitu raja atau pemerintah, sebab langsung dipilih oleh Tuhan.
4.      Kepercayaan kepada Tuhan : kepercayaan yang satu ini amat penting karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan ini amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Manusia harus percaya kepada Tuhannya jika ia berharap ingin mendapatkan pertolongan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia.
Harapan saya sendiri , yaitu ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi dan dapat membanggakan orang tua serta menjadi berkat untuk banyak orang.

Sumber : 
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab11-manusia_dan_harapan.pdf
http://beatknit.files.wordpress.com/2013/10/tumblr_mopn7rdtv81r181aqo1_500.jpg

No comments:

Post a Comment